Rating Episode 9 adalah 34,7%!!! Daebak!!!
Well, akhirnya bisa juga menyelesaikan Episode 9 ini, T_T, karena datanya sempat hilang, jadi telat deh, huhuhuhu. Tapi akhirnya bisa juga. Pada akhir Episode 8, sebuah scene romantis diakhir episode membuatku menjerit, hahhahah. Sayangnya ternyata nggak ada momen manis di episode ini antara Hwon dan Wol, kecuali endingnya...^^
Well, ini dia episode 9...
Episode 9 : Can I Love You?
Episode 9 dimulai dengan Wol yang menyentuh Kening Hwon saat tidur, Wol merasakan kenangannya lagi, lalu Hwon terbangun, ia memegang tangan Wol dan menjatuhkan gadis itu. Ia bertanya siapa Wol.Hwon : Siapa kau berani berada disini? Jawab aku, apa identitasmu?
Hwon memerintahkan untuk membawa lilin ke kamarnya agar lebih terang. Ia menatap wajah Wol dan bertanya mengapa Wol dikamarnya.
Seul tidak bisa tidur karena ia khawatir dengan Wol. Seul : Tidak akan ada yang terjadi bukan? Seul bertanya pada JAnsil apakah dia merasakan sesuatu. Jansil mengatakan sesuatu tentang menyingkirkan kegelapan. Seul bertanya maksudnya.
Hwon menatap Wol dan bertanya atas perintah siapa ia ada dikamar Hwon. Hwon memegang tangan Wol dan mulai menuduh Wol bahwa sejak malam itu saat mereka pertama bertemu hal ini sudah direncanakan. Hwon tanya apa tujuan Wol. Hwon : Apa tujuanmu? Apa kau diperintahkan untuk menyihirku? Atau kau diperintahkan untuk mencekik leherku dengan tanganmu? Jika buka itu, sewaktu aku tidur, Apakah kau diperintahkan untuk menusukku dengan pisau tanpa ada tikus dan burung yang mengetahuinya? Katakan padaku? Atas perintah siapa kau bertindak!
Wol menjelaskan dia hanya seorang shaman, dia ada disana untuk menangkal roh jahat. Professor dari departemen astrologi datang dan menjelaskan kalau ia membawa gadis itu karena gadis itu adalah shaman di Seongsucheong. Pria itu berkata dia bukan manusia, dia hanya jimat. Hwon : Kemudian, seseorang melakukannya dan berani meletakkan tangannya di tubuh raja? katakan padaku! Siapa yang akan tahu jika tangan ini tidak dimaksudkan untuk mencekikku. Pria itu hanya bisa bicara "yang mulia". Wol berbicara dan ia minta kesempatan untuk menjelaskannya. Hwon melepaskan tangan Wol dan meminta Wol untuk menjelaskan. Wol berbicara mengenai sesuatu yang ditutupi oleh tanah dan bunga bisa mekar. Wol mengatakan bagaimana Hwon berbicara tentang hal-hal yang menyakitkan. Wol berkata ia hanya mencoba untuk membantu Hwon melepaskan penderitaan yang Hwon kuburkan dalam hati sehingga Hwon bisa beristirahat dengan nyaman. Hwon : Apakah kau mengatakan saya memendam sakit dalam hatiku?
Wol : Apa?
Hwon : Karena kau seorang shaman jadi kau dapat membaca dengan matamu orang seperti apa yang ada dalam hatiku? Itu sebabnya kau meletakkan tanganmu di tubuhku? untuk membaca hatiku?
Wol minta maaf. Wol : Nama gadis itu, selalu kau sebutkan dalam tidurmu, karena aku tahu penderitaan dalam hatimu, seperti aku terhubung dengan rasa sakit yang kau rasakan, aku mencoba menghibur, aku tak berani menyebabkan masalah ini.
Sementara Wol berbicara, Hwon menyakinkan dirinya dan berbicara dalam hati : Dia Bukan, dia buka Yeon Woo. Apakah dia Yeon Woo. Jika ia mendengar namanya sendiri, dia tak akan bertindak seperti dia tidak tahu. Ini adalah kesalahpahaman.
Wol : Yang Mulia. Hwon berkata pada dirinya sendiri, aku harus mengeluarkannya dari pikiranku. Hwon berdiri dan membelakangi Wol. Hwon menutup mata dan memerintahkan Wol untuk dibawa keluar dari istana saat itu juga.
Hyung Sun berkata Yang Mulia. Hwon berteriak : Apa yang kau lakukan? Apakah kau tak mendengar perintah kerajaan?!
Wol terus berteriak memanggilnya saat ia diseret. Hwon terus menutup rapat matanya. Sepertinya itu hal menyakitkan baginya. (Nah, Jelas Hwon mulai tertarik pada Wol, hanya saja ia selalu merasa Wol adalah Yeon Woo, Wol mengingatkannya pada Yeon Woo, hingga sekarang hatinya dipenuhi sosok Wol sebagai Yeon Woo. Ia meyakinkan diri dan minta Wol dibawa agar dia merasa sedikit tenang, tapi itu malah menyakitkan baginya).
Professor memarahi Wol karena berani meletakkan tangannya di tubuh Hwon. Pria itu berkata seharusnya jika ketahuan Wol duduk saja dan jangan berbicara. Shaman Jang datang saat mendengar kejadian itu, bersama Seul dan Jansil. Pria itu berkata Wol akan diambil sekarang (?). Shaman jang berkata untuk berhenti, karena Wol adalah shaman milik Cheongsuncheong. Pria itu memerintahkan agar Wol dibawa pergi dan memberitahukan Shaman Jang kalau Wol akan ditato dahinya, dan tanpa perintahnya Shaman Jang tak bisa berbuat apa-apa.
Wol ditempatkan dalam sebuah ruangan kecil dan membuatnya panik. Dia memohon agar dibukakan pintu. Dia memanggil shaman Jang. IA mulai menangis dan memanggil Seul.
Hwon duduk dan terlihat sedih. Dia ingat bagaimana Wol memanggilnya. Dia memegang kepalanya.
Wol menangis dan ingat bagaimana Professor mengatakan ia bukan manusia, hanya jimat. Dan ingat bagaimana Hwon mengatakan kalau ia orang yang berani meletakkan tangan di tubuh raja.
Yang Myung mengingat orang-orang yang ia lawan saat menyelamatkan Yeon Woo /Wol dan bagaimana salah seorang mengatakan kalau professor sudah menangkap shaman itu.
Proffersor memberitahukan penjaga agar tidak membiarkan berita mengenai Wol tersebar. Dia berlari kearah Myung. Myung berkata sudah lama ya proffessor.
Myung bertemu dengannya. Myung mengatakan jangan terlalu takut, karena Myung nggak akan menyakitinya. Proffesor bertanya mengapa Myung ada disekitar istana. Yang Myung menunjukkan bekas lukanya pada proffesor.Pria itu berkata itu sepertinya menyakitkan. Myung : Kau tidak akan bertanya bagaimana aku mendapat luka ini?
Prof bertanya mengapa itu bisa terjadi. Myung berkata ia mendapat luka itu tak lama, ia membantu seorang gadis shaman yang berlari. Myung berkata ia tampak keren saat itu, hanya saja sekelompok orang jahat membawanya pergi. Dan ia mendengar bahwa Prof itu membawa shaman itu pergi.
Myung : Jadi soal luka dikepalaku, aku harap kau memikirkannya. Myung menebak mengapa Prof membawa shaman itu. Prof tampak takut. Myung bertanya di mana shaman itu sekarang. Prof berdalih dan berkata bagaimana ia tahu tentang shaman itu. Myung bertanya di mana mereka meletakkan shaman itu, dan Pria itu berbohong mengatakan Wol ada ditempat pengasingan. Myung minta nama shaman itu dan pria itu mengatakan nama shaman itu tak terdaftar.
Yang Myung berjalan keluar dan banyak salju yang turun saat itu. Myung menuju kearah Ratu dan Nenek. Ratu memanggil Myung. Myung bertanya apa terjadi sesuatu pada Hwon. Nenek bertanya mengapa Myung bertanya begitu. Nenek bahkan berkata apa Myung ingin sesuatu terjadi pada Hwon. Ratu menegur Nenek yang menurutnya cukup kasar.. Nenek bertanya lagi untuk apa Myung keistana sedangkan orang tuanya tak ada di sana. Nenek menambahkan apa Myung lupa kalau Mentri Yoon mengatakan Myung tak boleh datang ke istana (Ya ampuuunnn, poor Myung. Nenek kok gitu kali sih... Kasian Myung, padahal dia bermaksud baik.. T_T). Ratu berkata bagaimana Nenek bisa bicara seperti itu. Nenek mengatakan bagaimana pendukung Myung dikumpulak disekelilingnya (artinya bahwa Myung adalah sebuah ancaman bagi tahta). Myung berkata itu tak ada hubungannya dengannya. Nenek bertanya : Jadi mereka berkumpul bukan untuk apa-apan? kau harus ingat, selama aku masih hidup, itu tak akan terjadi. Nenek mengajak ibu Hwon / Ratu untuk pergi. Myung memanggil Nenek. Myung berkata mereka orang yang berkumpul didepan rumahnya, bukan karena mereka tidak memiliki siapapun untuk memimpin mereka (aku nggak yankin dengan kata-kata ini). Myung mengatakan sesuatu tentang bagaimana jika Hwon tak dapat melakukannya. itulah yang harus Nenek khawatirkan. Myung mengatakan beberapa ancaman sehingga nenek terdiam.
Ratu bertanya apa Hwon baik-baik saja. Hwon mengatakan ia baik-baik saja. Ratu berkata ia khawatir Hwon merasa tak enak badan lagi hingga sulit tidur dimalam hari. Hwon mengatakan jangan khawatir karena tak terjadi apapun. Nenek berkata agar Hwon menjadi lebih kuat dan dapat tidur dengan nyaman lagi. Ratu bertanya mengapa Nenek selalu begitu. Myung tak serakah untuk tahta karena ia dan Hwon bersaudara. Nenek berteriak kembali dan mengatakan Myung adalah bahaya. Hwon berhenti tersenyum. Nenek memberi tahu Hwon untuk menjadi lebih kuat. dan mengatakan Hwon harus cepat mendapat ahli waris. Ia juga mengatakan agar Hwon melarang Myung ke Istana. Ia mengatakan Hwon harus melakukan itu untuk mempertahankan posisinya.
Ibu Myung ada di kuil. Myung datang berkunjung dan memanggilnya 'ibu'.
Myung bertanya ibunya mendoakan apa. Ibu berkata ia berdoa untuk kesehatan Hwon dan agar Myung membantu Hwon dan menjadi saudara yang baik. Myung bertanya mengapa. Myung berkata rambut ibunya cantik, bahkan tanpa pin yang mewah. Ibu berkata meskipun ia di kuil, ia tetap memakaki sanggul Myung berkata jika Hwon turun tahta, maka ibunya akan jadi Ratu. Ibu berkata bagaimana Myung bisa mengatakan hal mengerikan seperti itu / pengkhianat. Ibu berkata tidak kah kau tahu bahwa selain kau, tak ada yang bisa melakukan itu (itu sebabnya ibunya nggak mau Myung mengatakan hal itu, karena hanya Myung yang bisa, maka ibunya nggak mau myung jadi penghianat).
Myung berkata bagaimana ia bisa tak tahu, sejak lahir sampai sekarang ibunya selalu mengatakan itu. Itu yang selalu ibunya lakukan untuk menjaga raja agar tetap nyaman (maksudnya ibunya nggak mau nanti ada pertikaian perebutan kekuasaan, makanya ibunya nggak mau Myung menghianati Hwon).
Myung bertanya : Apakah ibu percaya akan adanya kehidupan selanjutnya? Hatiku kosong. Untuk kekuasaan dan tahta, aku tak punya ambisi / serakah - kecuali untuk satu orang. Jika ada kehidupan selanjutnya, ada seseorang yang ingin aku temui lagi. Aku takut orang itu tidak mengenaliku. Seperti saat ini, dia memilih orang lain lagi, bukan aku. Bahkan jika aku sudah bertemu dengannya, mungkin aku akan kehilangannya lagi.
Myung berjalan dan bertanya : kemana aku harus pergi untuk menemukanmu? Lalu ia melihat jemuran hanbok warna-warni diman aia pernah menyuruh Wol untuk menunggunya disana saat Wol sedang dikejar orang suruhan Profesor..
Hwon dan Woon sedang berbicara mengenai Yang Myung. Hwon : Apakah kau pikir kakakku akan melakukan itu? Kau tahu kakaku orang yang baik dalam berbicara. Woon : Apakah kau tak mempercayainya? Hwon : Apakah pernah aku tak mempercayainya? karena orang-orang disekelilingnya tetap bergetar sebelum dia istirahat, aku takut dia akan dibunuh. Ini posisi raja yang lucu, bahwa saudara-saudara harus terjadi pertumapahan darah. Hwon ingat kata-kata Wol bahwa ia hanya mencoba meringankan rasa sakit di hati Hwon ketika ia tidur sehingga hwon dapat istirahat dengan nyaman. Hwon meminta Woon menyelidiki Wol.
Ibu Yeon Woo mimpi buruk tentang putrinya dan terbangun. Dia membayangkan Yeon Woo kecil memegang tangannya. Ibu Yeon Woo memelik putrinya : Bayiku... Kau masih hidup. Kau masih hidup. cuaca sangat dingin, mengapa kau berpakaian begitu tipis? Bagaimana jika kau terkena flu? Apakah kau dengan ayahmu? Bukankah itu membuatmu taruma? Yeon Woo kecil menggeleng. Ibu bertanya : Apakah dingin? Yeon Woo kecil menangis dan menyentuh wajah ibunya. Ibunya bertanya : Katakan sesuatu. Yeon Woo : Ibu.... Sehat-lah setiap hari. Dan ibu bangun dari mimpinya (Omo!!! Adegan ini menyentuh banged... T_T).
Wol masih dalam ruangan kecil itu dan ia menangis dalam tidurnya,
Seul bertanya pada Shaman Jang : Apakah kau akan meninggalkan nona seperti ini? Bukankah kau bilang kau adalah shaman istana? Mereka mengatakan bahwa mereka akan mentato wajahnya. Aku akan merobohkan pintu dan pergi sekarang. Tapi Shaman Jang memberitahukan Seul untuk diam. Shaman Jang berkata ia sedang berfikir. Seul : Apakah kau berfikir bagaimana cara memecahkan masalahnya? Nonaku, karena seseorang, dia tak bisa bernafas dengan baik dalam ruangan tertutup yang kecil dan gelap. Seul mengatakan lebih baik ia mengatakan kepada raja dan menceritakan seluruh kebenaran bahwa Wol shaman yang akan dibunuh adalah heo Yeon Woo. Shaman jang mengatakan : Apakah kau tidak akan menutup mulutmu? Jika kau mengatakan itu sekali lagi, aku akan merobek mulutmu. Aku sedang mencari solusinya, jadi jangan ganggu aku.
Yeom membayangkan Yeon woo kecil datang kekamarnya dan Yeom mengatakan sudah saatnya bagi kita untuk membaca buku bersama. apa yang akan kita baca hari ini? Yeom berkata wajah Yeon Woo tak terlihat baik. Yeom mendengar suara tangisan dan ia menuju kamar ibunya. Ibu memegang sesuatu milik Yeon Woo dan menangis. Yeom bertanya mengapa ibunya melakukan itu lagiketika ibunya telah berusaha melakukan sesuatu dengan baik selama ini. Ibu mengatakan Yeon Woo datang padanya, dan ibu menambahkan kalau Yeon Woo sepertinya punya sesuatu untuk dikatakan. Ibu berkata pasti dia punya sesuatu yang ingin dikatakan padaku. "Gadis itu, takut ibunya sakit, dia menangis, bayiku, bayiku yang malang..."
Min Hwa sedang menyulam dan jarum menusuk jarinya. Dayangnya bertanya ada apa, anda tidak menusuk jari anda dengan jarum lagi, kan? Min Hwa mengatakan itu tak benar. Dayang menatakan Min Hwa tidak menusuk jarinya sekali atau dua kali, jadi apa yang terjadi. Min Hwa marah karena di sulaman untuk suaminya ada darah. Dayang mengatakan pada Min Hwa untuk tidur hari ini dan Min Hwa malah menjahit sepanjang hari. Min Hwa berdiri dan dayang bertanya ada apa. Min Hwa berkata ia akan menemui ibu untuk menanyakan sesuatu.
Min Hwa pergi untuk melihat ibunya. Tapi dayang melihat Yeom dan Ibu menuju mereka. Min Hwa bertanya apa yang terjadi. Yeom berkata ia membawa ibu dari rumah lamanya. Min Hwa bertanya-tanya kenapa ibu pergi kesana lagi karena sudah lama ibu tak kesana. Yeom minta mereka menjaga ibu. Yeom kembali keluar untuk mengunci rumah lama mereka.
Bo Kyung bermimpi tentang Yeon Woo kecil yang menjadi ratu dan Bo Kyung kecil menunduk padanya. Bo Kyung bangus dan mengatakan mengapa gadis yang sudah mati ada dalam mimpinya.
(Kenapa semua orang memimpikan Yeon Woo? Apa karena Yeon Woo sekarang ada di dekat mereka? Atau hanya kekhawatiran? Atau karena ingatan Wol sebagai Yeon Woo akan kembali???
Hwon bangun dari tidurnya dan ia mengingat Wol dan bagaimana Wol mengurangi rasa sakitnya.
Hari berikutnya Hwon keluar berjalan-jalan dan melewati para dayang. Hwon bertanya apakah mereka adalah dayang dapur istana. Mereka mengatakan iya. Hwon mengatakan mereka menghidangkan makanan yang sama lagi untuk sarapannya. Mereka mengatakan mereka melakukannya. Hwon : jadi, kalian ingin aku makan makanan yang sama setiap hari dan mati? Jika kalian memberikannya lagi, maka aku akan memecat kalian.
Para dayang bertanya-tanya mengapa Hwon kembali seperti dulu menjadi dingin dan mereka tak bisa lagi memberikan hidangan itu. Mereka mengatakan Hwon lebih baik dan lebih tampan ketika tersenyum. Salah satu dari mereka bahkan meniru suara Hwon ketika Hwon mengatakan makanan mereka lezat. Mereka berharap mereka bisa melihat Hwon seperti itu lagi. Mereka melihat Bo Kyung mereka minta maaf dan mengatakan tolong bunuh kami. Dayang Bo Kyung berteriak. Tapi Bo Kyung mengatakan untuk berhenti. Bo Kyung : Bagaimana ada sesuatu yang lebih baik daripada mendengar Raja tersenyum dan ceria. Bo Kyung berakting bagus dan mengatakan pada pelayan untuk tidak khawatir dan tak memasukkannya dalam hati.
Bo Kyung menemui Ratu. Bo Kyung mengatakan ia bisa merasakan firasat buruk makanya ia perlu mengatakan itu pada Ratu. Bo Kyung mengatakan rumor tentang Hwon dan Woon. Bo Kyung mengatakan alasan kenapa Hwon menjauhinya karena Woon ada disisi Hwon (maksudnya???????? Bo Kyung merasa tempatnya diambil Woon? hahhahahahahha). Ratu tersenyum geli. dan mengulangi bahwa raja dekat dengan pria. Ratu mengatakan pada Bo Kyung kalau Bo Kyung lebih tahu dari pada siapapun bahwa Hwon bukan orang semacam itu. Bo Kyung mengatakan jika rumor sampai ke luar, apa yang akan rakyat fikirkan mengenai raja mereka. Ratu meminta Bo Kyung untuk menunggu sedikit lebih lama untuk malam pertama mereka dan itu akan melenyapkan rumor. Bo Kyung mengatakan tak ada yang tahu kalau Raja nantinya akan mengundur lagi (siapa tahu Hwon punya alasan lagi). Ratu meminta Bo Kyung tak usah khawatir. Ratu berkata Nenek sudah menempatkan sebuah Jimat untuk mengusir roh jahat. Bo Kyung mengulanginya : jimat untuk mengusir roh jahat? Ratu berkata ya, Raja menjadi lebih nyaman berkat keterampilan anak itu jadi, tunggulah sedikit lagi.
Hwon bertemu dengan para menterinya. Hwon membaca gulungan dan bertanya apa benar para pekerja di propinsi utara membeku. Ia juga minta untuk vepat mengirim bantuan pada warga yang kedinginan. Hwon juga terus menggunakan nama "P" yang membuat para mentri khawatir akan ketahuan. hwon mengatakan ia mengantarkan P dengan selamat. Hwon juga memerintahkan mereka mengumpulakan barang-barang.
Menteri menduga Hwon tahu sesuatu karena Hwon terus berbicara dan mengatakan 'P'. Mereka membahas mengenai Hwon yang kemungkinan tahu tentang rencana mereka. Ada yang bertanya Hwon mungkin tahu, tapi sudah terlambat. ada yang mengatakan Hwon menyerah. Yang lain mengatakan Hwon tidak menyerah, ia menunggu kesempatan. Yang lain bertanya kesempatan apa? Yoon mengatakan sesuatu. Bo Kyung mengirimkan orang, karena ia ingin bertemu ayahnya.
Yoon bertanya apa yang bo Kyung bicarakan. Ia mengulangi kalau Shaman Jang ditugaskan di Seongsucheong? Bo Kyung berkata anak angkatnya adalah jimat untuk menangkal roh jahat. Bo Kyung mengatakan ia punya permintaan. Bo Kyung : Meski aku tahu dia adalah jimat, tapi dia adalah seorang gadis. Aku tak bisa membiarkannya tetap berada disisi Raja. Yoon bertanya apa maksud Bo Kyung adalah mengambil gadis itu? Bo Kyung hanya ingin agar Wol jauh dari Hwon sehingga Bo Kyung berkata : AKu mendapat mimpi beberapa malam terakhir dan juga bagaimana Raja tiba-tiba berubah. Aku tak tahu kenapa hal itu membuat aku merasa tak nyaman. Yoon Bertanya apa putrinya sebagai ratu sedang merasa cemburu pada seorang shaman? Apakah kau berfikir seorang raja memiliki perasaan pada seorang shamam?
Yoon berjalan keluar dan bergumam mengenai Shaman jang dan mengingat Ah Ri.
Yoon menemui nenek. Nenek bertanya akhir-akhir ini sulit menemui Yoon karena Yoon sibuk dengan konstruksi. Yoon minta maaf. Yoon dan nenek bergulat dengan pikiran masing-masing. Yoon Bertanya apa benar nenek menempatkan Shaman jang kembali ke istana. Nenek bertanya bagaimana jika aku melakukannya? Yoon berkata bukankan sudah ada shaman kepala di Seungcuseong? Nenek berkata tak ada yang bisa menandingi kekuatan supranatural Shaman jang. Yoon berkata bagaimanapun Shaman Jang terlibat dalam kejadian 8 tahun lalu, bagaimana jika Shaman Jang salah bicara. Nenek membela Shaman Jang dan berkata kalau Shaman lain (Shaman kwon) juga terlibat sehingga jauh lebih berbahaya, mereka berdua adalah sama. Nenek mengatakan ia perlu keahlian Shaman Jang, di istana tak ada yang berbakat seperti shaman jang. Yoon mengatkan Nenek tak tahu apa yang dipikirkan shaman jang, jadi dia sangat berbahaya. Nenek berkata : Jika dia berbahay maka aku perlu membuatnya lebih dekat padaku. Kenapa kau begitu takut? Itu semua adalah masa lalu, dan juga orang yang sudah mati tak akan bisa berbicara.
Wol dibawa oleh Proffesor. Wol akan didaftar sebagai seorang shaman yang melakukan kesalahan berat, dan memberitahu pengawal untuk segera mentato wajah Wol. Seul dan Jangsil ada disana juga. Jansil dan Seul menjerit.
Woon memberikan laporan pada Hwon saat Hwon latihan memanah, bahwa Wol adalah shaman yang tak teregistrasi. Hwon : Apakah kau yakin namanya tak terdaftar di Seungcucheong? Woon mengatakan Iya dan tempat lain juga tak mengetahuinya. Woon berkata gadis itu bukan mata-mata dan minta agar Hwon mencabut perintah untuk mencap wajah Wol. Hwon berkata Woon tak seperti biasanya, berada disisi gadis itu. Yang berbahaya bukan gadis itu, tapi aku.
Shaman Jang juga sedih saat Wol akan ditato diwajahnya dan mengatakan pada dirinya untuk ari : Apa yang harus aku lakukan ah ri? Jika aku mengungkapkan kebenaran, dia akan hidup dan mati dengan segera, jika aku meninggalkannya seperti ini, bahkan jika dia hidup, itu bukan sebuah hidup, bukan seperti sebuah kehidupan. Apa yang harus aku lakukan?
Tepat saat Wol akan di tato, Hyung Sun masuk dan menghentikannya. Hyung Sun membawa perintah kerajaan bahwa nama Shaman Wol akan dipulihkan. Jansil dan Seul langsung menuju Wol. Seul bertanya apakah Wol baik-baik saja.
Hwon bertanya kau bilang aku disihir? Aku harus membiarkannya pergi? Aku tersihir, tapi aku tak bisa membiarkannya pergi (aku kurang yakin ini artinya).
Wol sedang duduk disebuah ruangan. Shaman Jang masuk. wol belum makan apa-apa. Wol berkata pada shaman jang kalau ia ingin pergi keluar sementara waktu. Wol berkata hanya untuk beberapa saat, ia mengatakan ia memiliki sesuatu untuk dilakukan. Shaman jang berkata apa Wol baik-baik saja setelah melalui semua itu. Wol menangis dan menyela kali ia tahu. Bahwa seorang shaman yang mengurus raja tak dapat pergi kemanapun, bahwa seorang shaman yang merawat raja tak boleh menyeberangi garis. Setelah apa yang terjadi Wol meyakinkan kalau ia sudah tahu pasti. Meskipun tak ada yang bisa dilakukan seorang shaman, dan harus menanggung penderitaan, saya menerima kesalahpahaman, aku akadalah seorang shaman, dan aku menerima kenyataannya, aku akan membersihkannya. Izinkan aku, ini permintaanku yang pertama dan terakhir.
Ibu Yeom dan Min Hwa berjalan diluar/dipasar. Min Hwa mengatakan ia membawa ibu keluar tapi ibunya tak menginginkannya dan bertanya apakah ibu benar-benar tak menginginkan apapun? Ibu berkata tak ada yang ia butuhkan. Ia minta min hwa tak mengkhawatirkannya. Ibu berkata jika ada yang min hwa butuhkan, katakan padanya. Min Hwa berkata jika ibu tak membutuhkan apapun, maka ia juga tidak. Tapi min hwa tiba-tiba berfikir ingin membelikan sesuatu untuk Yeom saat mereka ada di lar. Ibu berkata Min Hwa begitu menjaga puteranya, ia berkata bersyukur memiliki anak perempuan seperti putri. Min Hwa : Ibu tersenyum sekarang? Sekarang ibu tak sedih lagi kan? Ibu mengiyakan. Ibu berkata ia setidaknya harus tersenyum karena min Hwa sudah begitu keras menghiburnya. Min Hwa : Mereka berkata jika kau tersenyum, keberuntungan akan datang kerumahmu, jadi ibu harus lebih sering tersenyum. Ibu berkata ia akan melakukannya. (Seperti min Hwa yang selalu ceria, jadi dia cukup beruntung kan?).
Wol sedang melihat beberapa kertas. Penjaga toko mengatakan Wol memilih bagitu banyak kertas, apa wol akan membuat surat cinta? Wol mengatakan ia akan menulis surat permintaan maaf (untuk Hwon). Tiba-tiba ia ingat Saat Yang Myung bertanya 'apa kau akan menungguku?'. Wol terkejut dan penjaga toko brtanya Wol akan kemana, padahal Wol masih memilih kertas. Wol berkata ia akan segera kembali. (Bukankan Yeon Woo juga pernah memilih kertas seperti ini saat ingin menulis permintaan maaf pada Hwon? Dan ia bertemu Yang myung?^^).
Wol pergi ketempat jemuran kain hanbok warna-warni. Dia berfikir Myung tak akan datang karena waktu janjiannya sudah lama berlalu (Waktu Myung menolong Wol, Myung minta Wol kesuatu tempat, dan mungkin tempatnya disini, Wol ingat dan ia menunggu disana, tapi waktu janjiannya sudah lama berlalu ka?). Wol juga ingat ia belum berterima kasih. Siapa sangka myung datang. Meski sedikit kaget. Myung menunjukkan wajahnya, dan Wol tersenyum padanya.
Myung dan Wol pergi bersama-sama dan Wol kembali ke toko dan membayarkan kertas. Wol mengatakan ia menyesal membuat Myung menunggu. Aku keluar karena ada yang ingin aku lakukan, aku berfikir mungkin kau akan ada disana. Aku tak tahu kau benar-benar ada disana. Itu baik, aku berterima kasih untuk hari itu, meskipun terlambat. Terima kasih. Maaf karena tak bisa memenuhi janji. Myung : Kau tak perlu berterima kasih, karena pada akhirnya aku tak menyelamatkanmu. Ia memegang kepalanya yang terluka. Wol bertanya apakah Myung terluka.Myung berkata ia bisa menahan rasa sakitnya jadi ia tak apa-apa.
Wol bertanya mengapa Myung tidak berpakaian biarawan hari ini. Myung berkata kalau Wol salah paham, Ia mengatakan ia bukan biarawan. Myung : Saat itu situasi membuatku mengubah penampilanku.Wol bertanya lagi apakah Myung benar-benar buka biarawan. Myung mengatakan ia bukan biarawan. Myung melihat luka dipipi Wol dan menanyakan luka itu. Wol tak menjawab. Myung mengatakan Wol pasti punya banyak masalah. Myung : Jika kau ingin lari, maka datanglah padaku, aku akan membantumu.
Wol mengucapkan terima kasih, dan mengatakan kalai ia ada ditempat yang aman sekarang, sehingga Myung tak usah khawatir. Wol ingat bagaimana Myung kecil menawarkan diri membawanya lari dengan memberikan nama (?). Wol bertanya apa Myung punya hubungan dengan Raja. Myung bertanya bagaimana Wol bisa tahu. Wol berkata dia adalah shaman yang punya kemampuan psikis. Wol berkata ia melihat masa lalu Myung untuk sedetik. Myung kecewa dan berkata oh, jadi itu kemampuan psikismu (Myung kecewa karena ia harap Wol menegnalinya, yang artinya Wol = Yeon Woo).
Wol bertanya apakah ia bisa mengatakan sesuatu sebagai seorang shaman pada Myung. Myung mengizinkan. Ia menyarankan agar Myung melepaskan orang yang ada dalam hatinya sekarang, mengosongkan tempat dalam hatinya demi seseorang yang baru. Wol : Jangan berusaha keras untuk menyembunyikan perasaanmu yang sebenarnya dengan tersenyum. Menipu hatimu dan hidup seperti itu, bukankah sangat menyakitkan?
Myung menangis dan bertanya siapa nama Wol. Wol berkata ia tak memiliki nama. Tapi ia ingat saat Hwon memberinya nama. Ia mengatakan : Wol. Myung mengulangi : Wol.
Wol mengatakan ia harus segera pergi, dan ia mendoakan agar Yang Myung bertemu seseorang yang baik.
Wol berjalan dan menabrak Ibu Yeon Woo / Ibunya. Min Hwa bertanya apa ibunya baik-baik saja. Wol yang kepalanya ditutupi meminta maaf dan mengatakan itu terjadi karena ia buru-buru. Ibu berkata ia baik-baik saja dan membiarkan Wol pergi. Wol berterima kasih. Myung datang dan bertanya apa yang mereka lakukan disini. Ibu Yeom bertanya bagaimana perasaan Myung, karena myung tiba-tiba menghilang semua orang khawatir. Myung berkata ia akan bertemu dengan mereka nanti karena ia buru-buru.
Min Hwa menghentikannya dan bertanya apakah Myung memiliki gadis yang ia suka. Min Hwa mengatakan agar Myung buru-buru mengejarnya. Myung lari.
Min Hwa tertawa. Ibu yeom berkata aku melihatnya seperti - mungkin dia usianya sama dengan Yeon Woo ku.
Wajah Min Hwa berubah..
Myung berlari namun tak bisa menemukannya.
Sementara itu Wol menulis suratnya.
Pada malam hari, Wol kembali dipanggil kekamar Hwon. Hwon tidak tidur, ia berdiri menunggu Wol.
Bo Kyung menggigit kukunya dan mengingat kata-kata Ratu bahwa ada sebuah jimat disisi Hwon. Bo Kyung ingin menemui Hwon, tapi dihentikan oleh Dayangnya. Bo Kyung mengancam akan memecat dayangnya dan membunuhnya juka mereka menghentikannya.
Hwon : Apakah kau terkejut? Aku tidak meminum teh yang diberikan. Mulai saat ini aku tak akan minum lagi. Tapi kau harus bertanggungjawab pada perkataanmu. kau mengatakan akan membantuku menghilangkan masalah yang menggangguku saat tidur. Wol berkata ia akan melakukannya. Hwon : Apakah kau memberitahuku untuk melepaskan penderitaan yang ada dalam hatiku? Wol mengatakan ia akan melakukannya. Hwon : Penderitaan yang ada dalam hatiku, aku ingin menyingkirkannya. Tapi kau harus membantuku melupakannya. Rasa sakit dalam hatiku, kau harus menyimpannya dalam tidur. Apa kau bisa melakukannya? Jawab aku. kau bisa melakukannya?
Wol : Jika kau membiarkanku, aku akan mencoba. Dia pergi dan berkata bagaiman ia akan menghalangi hal-hal yang menyiksa Hwon, trauma yang mengganggunya, Dia akan nyaman dengan itu. Wol berkata bagaimanapun dia adalah seorang shaman/jimat dan kewajibannya adalah melindungi. Aku akan melakukan segalanya.
Hyung Sun mondar-mandir diluar ketika Bo Kyung datang. Hyung Sun melarang Bo Kyung masuk. Hyung Sun mengatakan agar Bo Kyung menunggu tapi Bo Kyung mengatakan untuk membukakan pintu.
Hwon mengatakan pada Wol untuk mengangkat wajahnya. Ini perintah.
Bo Kyung membuka pintu dan pergi ke pintu kedua. Dia membuka pintu tepatnya mengintip dan melihat Hwon dan Wol berdiri.
END...
Source: http://myls-koreanlover.blogspot.com/
0 komentar:
Post a Comment